Sasaran kegiatan akuntansi adalah transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Perusahaan adalah suatu badan yang menjalankan kegiatan usaha dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Harta pribadi pemilik yang diserahkan sebagai investasi dalam perusahaan, si satu sisi harta bersangkutan menjadi harta perusahaan dan di sisi lain menjadi kewajiban perusahaan untuk pada suatu saat mengembalikan kepada pemilik. Dalam hal perusahaan menerima pinjaman dari pihak lain dalam bentuk uang maupun barang atau jasa, di satu sisi uang atau barang yang diterima menjadi harta perusahaan, di sisi lain menjadi kewajiban perusahaan kepada pihak yang bersangkutan. Dengan demikian jumlah harta perusahaan pada dasarnya sama dengan jumlah kewajibannya.
Harta pribadi pemilik yang diserahkan sebagai investasi dalam perusahaan, si satu sisi harta bersangkutan menjadi harta perusahaan dan di sisi lain menjadi kewajiban perusahaan untuk pada suatu saat mengembalikan kepada pemilik. Dalam hal perusahaan menerima pinjaman dari pihak lain dalam bentuk uang maupun barang atau jasa, di satu sisi uang atau barang yang diterima menjadi harta perusahaan, di sisi lain menjadi kewajiban perusahaan kepada pihak yang bersangkutan. Dengan demikian jumlah harta perusahaan pada dasarnya sama dengan jumlah kewajibannya.
Bentuk hubungan antara harta (aktiva) dan kewajiban perusahaan seperti tersebut di atas disebut Persamaan Dasar Akuntansi (Accounting Equation).
Perubahan nilai aktiva perusahaan sebagai akibat terjadi transaksi pada dasarnya diibangi dengan perubahan kewajiban perusahaan sehingga persamaan dasar akuntansi tetap seimbang. Hal tersebut digunakan sebagai dasar penerapan sistem pencatatan akuntansi yaitu sistem pencatatan ganda (doble entry system). Artinya catatan perubahan pada suatu aspek akibat terjadinya transaksi harus diimbangi dengancatatan perubahan pada aspek lainnya. Proses akuntansi dituntut senantiasa memelihara keseimbangan persamaan dasar akuntansi.
UNSUR-UNSUR PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI (HARTA, UTANG DAN MODAL)
- Harta (assets) atau disebut juga aktiva adalah harta benda dan hak yang merupakan sumber daya yang dikuasai perusahaan. Sebagai contoh Harta (aktiva) perusahaan: uang tunai (kas), tagihan pada pihak lain (piutang), barang dagangan, gedung dan peralatan, perlengkapan.
- Utang adalah kewajiban yang harus dipenuhi pada saat yang telah ditentukan. Utang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, misalnya menerima pinjaman dari pihak ketiga dalam bentuk uang, barang atau jasa.
- Modal (ekuitas) adalah hak pemilik atas harta perusahaan setelah dikurangi dengan kewajiban. Salah satu unsur Modal adalah setoran pemilik sebagai investasi dalam perusahaan yang disebut modal pemilik (Owner’s Equity).
ANALISA TRANSAKSI KEUANGAN
Sebagai contoh Surya memulai usaha tanggal 2 Januari 2005, bergerak dalam bidang perbengkelan dengan nama Surya Motor. Sebagai investasi Surya menyetorkan uang kepada bank untuk rekening perusahaannya sebesar Rp 50.000.000,00. Dipandang dari perusahaan setoran investasi Surya merupakan transaksi penerimaan kas yang mengakibatkan timbulnya aktiva dalam bentuk uang tunai (kas) sebesar Rp 50.000.000,00. Di sisi lain transaksi tersebut juga mengakibatkan timbulnya hak (equity). Yang harus dicatat oleh Surya Motor adalah sebagi berikut :
Data di atas menunjukkan bahwa per 2 Januari 2005 Harta perusahaan bertambah dengan Rp 50.000.000,00.
Demikian juga Modal per 2 Januari 2005 bertambah sebesar Rp 50.000.000,00. maka persamaan dasar akuntansi adalah H = M
Jika perusahaan mempunyai kewajiban yang bersumber dari pinjaman.
Misalnya Surya Motor pada tanggal 12 Januari 2005 menerima kredit dalam bentuk peralatan bengkel seharga Rp 30.000.000,00.
Peristiwa tersebut mengakibatkan penambahan aktiva dalam bentuk peralatan bengkel sebesar Rp 30.000.000,00.
Di sisi lain mengakibatkan timbulnya kewajiban berupa utang sebesar Rp 30.000.000,00. Data Surya Motor setelah tanggal 12 Januari 2005 adalah sebagai berikut:
Demikian juga Modal per 2 Januari 2005 bertambah sebesar Rp 50.000.000,00. maka persamaan dasar akuntansi adalah H = M
Jika perusahaan mempunyai kewajiban yang bersumber dari pinjaman.
Misalnya Surya Motor pada tanggal 12 Januari 2005 menerima kredit dalam bentuk peralatan bengkel seharga Rp 30.000.000,00.
Peristiwa tersebut mengakibatkan penambahan aktiva dalam bentuk peralatan bengkel sebesar Rp 30.000.000,00.
Di sisi lain mengakibatkan timbulnya kewajiban berupa utang sebesar Rp 30.000.000,00. Data Surya Motor setelah tanggal 12 Januari 2005 adalah sebagai berikut:
Data di atas menunjukkan Total Harta Surya Motor per 12 Januari 2005 sebesar Rp 80.000.000,00 sedang Kewajiban dan Modal sebesar Rp 80.000.000,00.
Kesimpulannya bahwa Harta perusahaan bersumber dari pinjaman (utang) dan setoran modal pemilik.
Harta sama dengan Kewajiban ditambah Modal, sehingga persamaan dasar akuntansi menjadi H = U + M
Persamaan dasar akuntansi sering ditulis dengan istilah lain yaitu Aktiva = Utang + Modal atau A = U + M, bisa juga ditulis Harta = Utang + Modal atau ditulis dengan rumus: H = U + M.
Kesimpulannya bahwa Harta perusahaan bersumber dari pinjaman (utang) dan setoran modal pemilik.
Harta sama dengan Kewajiban ditambah Modal, sehingga persamaan dasar akuntansi menjadi H = U + M
Persamaan dasar akuntansi sering ditulis dengan istilah lain yaitu Aktiva = Utang + Modal atau A = U + M, bisa juga ditulis Harta = Utang + Modal atau ditulis dengan rumus: H = U + M.
PENCATATATAN TRANSAKSIKE DALAM PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Transaksi keuangan yang terjadi pada dasarnya mengakibatkan perubahan pada posisi keuangan kerusahaan, tetapi tidak akan mempengaruhi keseimbangan persamaan dasar akuntansi. Di atas telah disebutkan bahwa dalam akuntansi suatu transaksi dicatat menurut sistem pencatatan ganda yang artinya transaksi dicatat pada dua aspek pengaruhnya. Catatan perubahan pada aspek yang satu diimbangi dengan catatan perubahan pada aspek yang lain. Oleh karena itu catatan perubahan pada unsur aktiva, kewajiban dan ekuitas tidak mempengaruhi keseimbangan persamaan dasar akuntansi.
Sebagai contoh transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan bengkel Surya Motor selama bulan Januari 2005 sebagai berikut:
Transaksi 1 (T1)
Perusahaan menerima uang tunai dari Surya sebagai pemilik sebesar Rp 50.000.000,00 sebagai setoran modal
Analisa Transaksi
Bagi perusahaan aktiva bertambah sebesar Rp 50.000.000,00 dan mengakibatkan timbulnya hak Surya atas aktiva perusahaan dalam bentuk investasi sebesar Rp 50.000.000,00. Perubahan ini akan tampak pada persamaan dasar akuntansi:
Bagi perusahaan aktiva bertambah sebesar Rp 50.000.000,00 dan mengakibatkan timbulnya hak Surya atas aktiva perusahaan dalam bentuk investasi sebesar Rp 50.000.000,00. Perubahan ini akan tampak pada persamaan dasar akuntansi:
Transaksi 2 (T2)
Surya Motor membeli peralatan secara kredit seharga Rp 30.000.000,00
Analisa Transaksi
Di satu sisi mengakibatkan penambahan aktiva dalam bentuk peralatan bengkel, di sisi lain mengakibatkan timbulnya utang sebesar Rp 30.000.000,00. Perubahan ini akan tampak pada persamaan dasar akuntansi:
Transaksi 3 (T3)
Surya Motor membeli perlengkapan bengkel seperti mur, baud dan pelumas seharga Rp 2.000.000,00 dibayar tunai
Analisa Transaksi
Di satu sisi aktiva bertambah berupa perlengkapan seharga Rp 2.000.000,00, di sisi lain aktiva kas berkurang sebesar Rp 2.000.000,00. Perubahan ini akan tampak pada persamaan dasar akuntansi:
Di satu sisi aktiva bertambah berupa perlengkapan seharga Rp 2.000.000,00, di sisi lain aktiva kas berkurang sebesar Rp 2.000.000,00. Perubahan ini akan tampak pada persamaan dasar akuntansi:
Transaksi 4 (T4)
Untuk pekerjaan yang telah diselesaikan, Surya Motor menerima pembayaran Rp 8.000.000,00
Analisa Transaksi
Transaksi tersebut mengakibatkan penambahan aktiva kas sebesar Rp 8.000.000,00 dan bertambahnya penghasilan mengakibatkan modal Surya bertambah Rp 8.000.000,00. Dalam persamaan dasar akuntansi tampak sebagai berikut:
Transaksi tersebut mengakibatkan penambahan aktiva kas sebesar Rp 8.000.000,00 dan bertambahnya penghasilan mengakibatkan modal Surya bertambah Rp 8.000.000,00. Dalam persamaan dasar akuntansi tampak sebagai berikut:
Transaksi 5 (T5)
Surya Motor menyerahkan pekerjaan yang telah selesai seharga Rp 1.000.000,00. diterima pembayaran Rp 600.000,00 dan sisanya akan dibayar kemudian.
Analisa Transaksi
Transaksi di atas mengakibatkan bertambahnya kas sebesar Rp 600.000,00 dan timbulnya tagihan sebesar Rp 400.000,00. Di sisi lain bertambahnya penghasilan mengakibatkan penambahan ekuitas. Dalam persamaan dasar akuntansi tampak sebagai berikut:
Transaksi di atas mengakibatkan bertambahnya kas sebesar Rp 600.000,00 dan timbulnya tagihan sebesar Rp 400.000,00. Di sisi lain bertambahnya penghasilan mengakibatkan penambahan ekuitas. Dalam persamaan dasar akuntansi tampak sebagai berikut:
Transaksi 6 (T6)
Pada bulan Surya Motor membayar beban gaji pegawai sebesar Rp 3.000.000,00 dan beban sewa Rp 1.000.000,00.
Analisa Transaksi
Transaksi di atas mengakibatkan kas berkurang sebesar Rp 4.000.000,00 dan pembayaran beban mengakibatkan berkurangnya modal Surya.
Dalam persamaan dasar akuntansi tampak sebagai berikut:
Transaksi di atas mengakibatkan kas berkurang sebesar Rp 4.000.000,00 dan pembayaran beban mengakibatkan berkurangnya modal Surya.
Dalam persamaan dasar akuntansi tampak sebagai berikut:
Transaksi 7 (T7)
Surya Motor menyerahkan cek sebesar Rp 15.000.000 untuk membayar sebagian utangnya atas pembelian peralatan.
Analisa Transaksi
Pengaruh transaksi di atas mengakibatkan aktiva kas berkurang dan utang juga berkurang masing-masing sebesar Rp 15.000.000. Dalam persamaan dasar akuntansi tampak sebagai berikut:
Pengaruh transaksi di atas mengakibatkan aktiva kas berkurang dan utang juga berkurang masing-masing sebesar Rp 15.000.000. Dalam persamaan dasar akuntansi tampak sebagai berikut:
Transaksi 8 (T8)
Pada akhir bulan Januari 2005 diadakan pemeriksaan dan penghitungan terhadap sisa perlengkapan bengkel. Terdapat sisa perlengkapan bengkel seharga Rp 1.200.000,00.
Analisa Transaksi
Saldo perlengkapan pada persamaan dasar akuntansi di atas sebesar Rp 2.000.000,00. Dengan demikian perlengkapan yang habis dipakai sebesar Rp 2.000.000,00 – Rp 1.200.000 = Rp 800.000,00. Pengaruh dalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:
Saldo perlengkapan pada persamaan dasar akuntansi di atas sebesar Rp 2.000.000,00. Dengan demikian perlengkapan yang habis dipakai sebesar Rp 2.000.000,00 – Rp 1.200.000 = Rp 800.000,00. Pengaruh dalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:
Transaksi 9 (T9)
Surya mengambil uang tunai dari kas Surya Motor sebesar Rp 1.000.000,00 untuk keperluan pribadinya.
Analisa Transaksi
Pengambilan aktiva perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik disebut prive pemilik (drawing). Pengaruh transaksi tersebut mengakibatkan pengurangan terhadap aktiva kas dan modal masing-masing sebesar Rp 1.000.000,00. dalam persamaan akuntansi tampak sebagai berikut:
Pengambilan aktiva perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik disebut prive pemilik (drawing). Pengaruh transaksi tersebut mengakibatkan pengurangan terhadap aktiva kas dan modal masing-masing sebesar Rp 1.000.000,00. dalam persamaan akuntansi tampak sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar